11.13 Aliran Strategi Trading Crypto

Nah kalau di market lain seperti saham misalnya, kita kan tahunya ada istilah bandar. atau market maker yang menggerakan pasar. Di crypto kita menyebutnya dengan whale.
— Angga Andinata

Ada 3 Aliran utama trading crypto

  • Yaitu pembelian token secara rutin, sehingga harganya mulai merangkak naik

  • Biasanya si whale yang punya koneksi dan financial power yang kua akan kasih bumbu-bumbu menarik. Misal dengan pasang iklan, seperti yang dilakukan whale Floki, Shiba dan Doge kapan hari. Intinya digoreng, biar sedep dan menarik. Dikasih berita-berita bagus. Kalau perlu berita lama diberitakan lagi.

  • Setelah market hype, komunitas beli coin nya. Whale pelan-pelan exit. Whale berusaha agar porto nya bisa diserap oleh trader retail.

  • Harga mulai back to earth karena trader dan whale sama-sama exit. Nah meereka yang FOMO akan jadi sangkuters.

    Setelah markdown, fase nya kembali lagi ke poin 1

On Chain Analysis

On-chain alaysis adalah analisa berdasarkan aktivitas transaksi di blockchain. Karena blockchain adalah buku besar yang sifatanya public. Makanya dengan tools tertentu kita bisa melihat pergerakan wallet dengan dana besar. On-chain analysis ini dapat kita lihat dari cryptoquant atau glassnode. Mereka berbayar untuk pakai fitur premium nya, tapi save your money kayanya yang free pun udah kasih kita data banyak banget. Lagian terlalu banyak data malah akan membuat kita pusing. Untuk pembahasan di video kali ini kita akan bahas khususnya bitcoin ya.

Mengapa On-Chain Analysis Penting?

Pastinya penting, karena harga suatu crypto akan ditentukan oleh aktivitas on-chain. DI on-chain analysis kita bisa melihat:

  • total persediaan bitcoin di exchange

  • persediaan us dollar di exchange

  • exchange inflow, exchange outflow

  • exchange inflow top 10 whale

  • exchange outflow top 10 whale

  • miner position index, dan masih banyak lagi

Dari hasil analisa on-chain analysis kita bisa memprediksikan arah suatu market dari aktivitas para whale atau bandar. Keren banget kan... Karena on-chain analysis ini banyak banget, kita kaan bahas rasio-rasio yang paling sering dipakai aja ya.

Apakah on-chain analysis akurat?

Sama dengan analisa lain, tentu saja analisa on chain ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kekurangannya saat ini hanya coin-coin besar aja, misalnya bitcoin ethereum, tether, busd, tether, dai, mana, uniswap, dll. yang kedua, on chain analysis ini nggak bisa melihat transaksi di layer 2, seperi di lightning network nya Bitcoin.

Angga Andinata

Seorang educator. Misinya untuk mempersiapkan generasi Web3. Mengubah orang dari awam crypto menjadi paham crypto.

https://youtube.com/c/anggaandinata
Previous
Previous

11.10 Panduan Sukses Trading Crypto: Cheat Sheet untuk Bitcoin, Altcoin, dan Meme Coin

Next
Next

11.2 On-Chain Analysis: Bandarmologi Ala Crypto