2.2 Mitos-Mitos Crypto

Crypto adalah sebuah aset digital baru dari teknologi yang berusia satu dekade. Ada banyak mitos tentang crypto karena kurangnya literasi crypto. Yuk kita bandingkan apa aja mitos-mitos yang ada du crypto.

  • Ya, karena crypto bukan perusahaan. Crypto dan saham adalah 2 hal yang jauh berbda, dan saya sudah pernah membahasnya disini. Lagipula harga saham suatu perusahaan terkadang juga nggak mencerminkan nilai underlying asset nya dan kondisi perusahaan secara real. Saat GoTo divaluasi 17 Milyar Dollar, apakah ada underlying asset yang bisa dihitung berdasarkan angka itu? Crypto sama dengan Dollar dan mata uang lainnya. Ketika underlying assset mata uang lain adalah dollar, maka underlying dollar adalah nothing, alias tidak ada. Bank sentral amerika mempunyai hak untuk mencetak uang sebanyak apapun yang mereka mau. Kalau dicari underlying assetnya, Underlying asset dari dollar adalah utang dan kepercayaan sementara Underlying asset dari kripto adalah teknologi blockchain, dan kepercayaan orang menggunakannya sebagai transaksi.

  • Aset Kripto itu kurang lebih sama dengan aset lainnya, seperti emas atau bahkan uang kertas. Menjadi tidak aman karena cara kita menyimpannya. Kalau kita menyimpan emas di tempat yang serampangan tentu saja bisa dengan mudah hilang. Kalau kita tidak hati-hati menyimpannya, maka uang kita bisa saja lenyap. Jadi bukan emas atau uang nya yang nggak aman, tapi cara dan tempat menyimpan kita yang tidak aman.

    Aset Krypto yang hilang, sering nya disimpan di exchange yang tidak memiliki kemanan yang baik. Di dunia crypto terkenal dengan istilah: not your key, not your wallet. Selama aset kripto kita masih di exchange, artinya kita nggak bener2 100% memiliki aset kripto kita. Yang ada hanyalah angka yang di backup dengan reserve dari exchange tersebut. Selama kita tidak punya phrase key kita, maka boleh dibilang aset kripto kita nggak bener-bener aman. Kalau mau lebih aman lagi, temen2 bisa membeli cold wallet di pabrik nya langsung.

  • Crypto adalah gudang nya scam Begitu pula di kendaraan investasi yang lain, baik investasi dengan mata uang fiat, properti atau saham. Pasti ada oknum-oknum tertentu yang memenafaatkan kelemahan sistem & regulasi. Di kendaraan investasi manapun pasti ada yang namanya scam. Di properti ada mafia tanah Di P2P lending ada gagal bayar Di saham ada insider trading, emiten-emiten yang digoreng sahamnya oleh bandar. Begitu pula di crypto, ada rugpull, flashloan, ada token-token dengan project yang ngga jelas, dll. Jadi tugas kita tinggal mencari tahu the good,bad, and the ugly nya satu kendaraan investasi dan memitigasi resiko. Caranya dengan: membagi resiko, dengan tidak fokus, tidak all in pada satu kelndaraan investasi. Fokus dan fanatik pada satu kendaraan tertentu adalah kegilaan.

  • Crypto akan runtuh bila tidak ada internet, begitupula dengan mata uang fiat. nggak hanya uang, tapi juga aneka bisnis, bank, marketplace, dan seluruh jenis bidang usaha lain yang saat ini mengandalkan koneksi internet. Tapi tidak ada internet sama sekali ini adalah kemungkinan yang sangat amat kecil. Ada pula yang bertanya, kalau seluruh satelit internet di rudal gimana? Nah koneksi internet kita nggak menggunakan satelit aja, tapi juga kabel bawah laut. Nggak mungkin ada orang atau negara yang begitu nganggur untuk merudal seluruh satelit yang ada. Saat video ini dibuat ada 850 satelite di atmosfer bumi. Untuk merudal seluruh satelit yang ada, pasti diperlukan biaya yang sangat amat besar sekali. Belum lagi perusahaan seperti Starlink milik Elon Musk dan Amazon akan meramaikan peluncuran satelit internet.

    Oh ya, Bitcoin, bahkan Doge bisa ditransaksikan tanpa internet dengan menggunakan mesh network.

  • Ada banyak miner atau validator yang tersebar di seluruh dunia, Data disebar di blockchain pada masing2 user atau kita biasa menyebutnya dengan miner atau validator. Dan kemungkinan mereka tumbang bersamaan kecil sekali.. kecuali dunia kiamat, diserang oleh alien, atau dihantam meteor raksasa. Tapi saat dunia sedang di akhir tanduk, masa kita masih mikirin aset bitcoin kita?

    Lagipula ada pula crypto yang tidak menggunakan miner untuk validasi transaksi. Misalnya Ethereum, Solana, BNB Chain, Cardano, dll yang menggunakan Proof of Stake

  • Mungkin maksudnya siapapun bisa bikin token. Ya sema orang bisa aja bikin token yang berdiri diatas blockhcain yang sudah ada, misalnya diatas Ethereum, Tron atau BNB Chain. Tapi untuk membuat sebuah blockchain dengan teknologi terbaik, seperti nya ngga semua orang punya kemampuan untuk membuat blockchain. Karena coin dan token itu berbeda. Makanya kalau temen2 mainnya token micin yang nggak jelas dengan project dan usecase nya resiko nya pasti jauh lebih tinggi.

  • Pemakaian listrik untuk melakukan mining, bitcoin utamanya memang besar. Tapi jangan lupa, institusi finansial seperti bank juga menggunakan energi listrik yang sangat besar, mulai pemakaian komputer, peralatan2, atm, iklan, signage, dll. Dan jangan lupa juga, ada aset crypto lain debgan teknologi yang lebih baik, transaksi yang lebih cepat dan lebih ramah lingkungan dibandingkan Bitcoin.

    Selain itu juga ada crypto yang menggunakan sistem Proof of Stake yang lebih ramah lingkungan .

  • Ya crypto bukan uang, saya setuju. Tapi begitu pula dengan fiat. Baik fiat dan crypto adalah mata uang impian. karena nggak di backup oleh apapun. Dua-dua nya juga bisa dicetak sebanyak mungkin. Bedanya, yang satu adalah uang yang dianggap resmi oleh negara.. yang satu adalah uang yang digunakan pada komunitas tertentu. Uang yang sesungguhnya adalah emas. Mengapa emas?

  • Semangat dari crypto adalah decentralized. Artinya mereka yang membuat crypto tidak perduli mau di ban atau tidak. Yang paling perduli crypto di ban adalah centralized exchange yang kehilangan marketnya.

    Tapi decentralized exchange seperti pancakeswap & uniswap tidak. User masih dapat menggunakan VPN bila di ban. Mungkin hanya akan lebih rumit untuk orang yang nggak paham tentang IT. Juga saya sudah oernah mengatakan di video ini, melakukan pelarangan pada aset kripto malah akan lebih banyak rugi nya untuk negara dibandingkan untungnya.

    Aset yang seharusnya bisa dilacak apabila digunakan untuk hal-hal buruk malah jadi nggak bisa dilacak, karena orang bertransaksi langsung menggunakan decentralized exchange atau langsung berkirim uang kripto melalui blockchain.

    Aset yang seharusnya bisa dipajaki, malah lari ke tempat yang nggak jelas dan ngga bisa dipajaki. Tapi untuk adopsi yang lebih cepat, tentu kita membutuhkan regulasi yang lebih baik, dan saat ini seluruh pihak masih mencari ramuan yang pas di sektor yang masih sangat baru ini

  • Saya setuju juga untuk yang ini, tapi untuk token-token tertentu yang nggak punya teknologi apa-apa dan memanfaatkan fomo. Ada 10.000 lebh coin dan token yang nggak bisa digeneralisir. Ada yang project nya ada beneran, blockchain nya ada beneran... tapi banyak juga yang project nya ngga ada dan hanya kata-kata manis di whitepaper. Tentu saja yang ngga punya project yg jelas akan jadi seperti Tulip.

More In This Chapter

Angga Andinata

Seorang educator. Misinya untuk mempersiapkan generasi Web3. Mengubah orang dari awam crypto menjadi paham crypto.

https://youtube.com/c/anggaandinata
Previous
Previous

2.1 Berbagai Pertanyaan Tentang Crypto

Next
Next

2.3 Dimana Saya Bisa Beli Crypto?