12.2 Pig Butchering Crypto
Pig Butchering scam adalah penipuan dengan bumbu romansa memanfaatkan social engineering yang awalnya berasal dari China. Di China sendiri disebut dengan Sha Zhu Ban, yang artinya jagal babi. Apa hubungannya sama babi? Jadi secara metafora korban dianggap babi. Seperti di peternakan, Babi digendutin dulu dalam tanda kutip sebelum nanti dijagal.
Pig Butchering Scam & Crypto
Nah ini nih yang nambah-nambahin branding buruk ke crypto. Ada shitcoin, ada crypto anak bangsa yang ujungnya scam, Luna UST, dan sekarang ada Pig Butchering rasa crypto. Berdasarkan chanalysis di 2021 aja kerugian korban mencapai $7,7Milyar, termasuk diantaranya melalui modus Pig Butchering Scam
Awalnya para pelaku akan menyuruh kita untuk daftar ke exchange crypto yang legitimate. Misal coinbase, binance, crypto.com, Huobi dll. Setelah itu mereka menyuruh kita untuk withdraw dan mendepositkan ke exchange crypto palsu dengan berbagai alasan. Misal trade fee lebih murah, keuntungan lebih banyak, ada ICO baru dll. Hati-hati kalau aplikasinya aja kita donload manual dari file apk. Kemudahan transfer aset crypto sekarang membuat skema penipuan jagal babi ini terfasilitasi.
-
Taktik para penipu untuk menggiring korban terdiri dari 4 fase
Presentation
scammers akan membuat porfile nya semenarik mungkin, sesukses mungkin, seolah seperti businessman yang cari relationship yang serius. tapi mereka akan menghindari meeting atau live video chat dengan alasan sibuk atau malu. Biasanya profile mereka cewek-cewek cantk atau cowok-cowok macho dan kaya. Mereka juga sering mendeskripsikan dengan pekerjaan yang mentereng seperti kerja di tambang minyak, dokter, dll.Grooming
scammers akan kasih chat-chat romantis, seperti aku suka kamu, kamu cantik, dll. Sering mengirim foto-foto, terutama foto2 flexing.. misal, hei aku baru aja beli tas baru nih, mobil baru, rumah baru. Hingga kemudian si scammers mengenalkan pekerjaannya ke korban. Misal trading crypto. SI korban dibuat gimana caranya agar tertarik mau belajar dan penasaran. Hingga nanti dibimbing untuk deposit. Bahkan disuruh untuk mengajak anggota keluarga yang lain. Mereka juga mulai deklarasikan “cinta” nya ke korban dan meminta foto-foto yang lebih intim.Pressure Tactics
Scammers akan mulai menekan korban untuk deposit lebih banyak. Misal dengan kasih iming2 profit lebih tinggi, ada kesempatan terbatas, investasi baru, dll. Kalau tidak mau scamers bisa mengancam dengan foto intim tadi disebar luaskan.Cutting Off
Akhirnya si korban meminta uangnya kembali. Si scammers setuju mengembalikan tapi meminta biaya tambahan. Misalnya pajak, biaya dokumen, dll. Korban yang ingin uang nya kembali mentransfer uang untuk keperluan pajak dalam tanda kutip ini. Tapi uang juga ngga kunjung balik. Si Scammers akan menggunakan alasan lain seperti bea cukai, biaya legal, pengacara dll. Hingga si korban bener2 kehabisan uang. Bila si korban udah dijagal abis, scammer akan memutus komunikasi. Nah sampai sini, baru deh sadar kalau udah ketipu.
-
Untuk yang sering main Tinder, Tantan, atau aplikasi-aplikasi pencari jodoh dan messenger lainnya. Harus tahu redflag ini. Meski kadang nggak melulu di aplikasi pencari jodoh ya, tapi bisa di facebook, instagram , telegram bahkan twitter.
Foto Cewek / Cowok Cakep, biasanya orang China
Pekerjaan mentereng, dan ada di luar negeri
Selalu nolak video call
Cerewet di chat, dalam artian talkactive ya
Minta tukar-tukaran foto intim
Sering kasih pujian, sanjungan, dll
Mulai ngomong tentang investasi, crypto, forex, MT5, cuan, dll
Mau ajarin trading
Kasih janji palsu, jadi milyarder, cuan 100%, dll
Kirim foto flexing, tapi rata2 gambarnya aja
-
Korbannya biasanya adalah orang-orang muda, bahkan dengan tingkay pendidikan tinggi. atau orang-orang usia awnior yang haus relationship. Korban tidak bisa melapor karena si pelaku entah ada dimana dan biasanya mereka malu. Nah gimana cara menghindari scammers ini sedari awal?
Yang pertama, jangan pakai aplikasi dating app
Para pelaku penipuan banyak melakukan scam dari aplikasi dating app seperti Tinder, Tantan, dll. Orang yang lagi galau, yang lagi haus relationship paling mudah untuk ditipu. Apalagi kalau korban punya banyak duit. Berdasarkan penelitian di tahun 2018, 1 dari 7 akun di aplikasi dating palsu, dan mungkin sekarnag akan makin lebih banyak. Tapi nggak terbatas dari aplikasi dating app aja ya, mereka juga bisa pakai aplikasi lain seperti Instagram dan telegram.Yang kedua, abaikan pesan dari orang tidak dikenal
Karena para tim professional scammers ini mencari korban untuk dijagal secara random. PAsti pernah kan temen2 tiba2 di WA orang gnggak dikenal, di message di telegram, di IG, dll.Yang ketiga, jangan mau diajak2 investasi apalagi sama orang yang nggak dikenal.
Yang ini udah dari dulu saya ingatkan, jangan gampang2 setor duit ke orang lain. Sekali klik itu uang ilang selamanya.Yang keempat, nggak ada cewek cantik atau cowok cakep nganggur di aplikasi dating, atau malah sibuk dm in orang-orang.
Nggak ada ceritanya kaya gitu. Jangan konyol, jangan ngimpi di siang bolong.Yang kelima, cari second opinion
Cari pendapat ke temen lain yang mungkin punya pemikiran yang lebih clear, jangan buru-buru percaya sama orang apalagi jatuh cinta sama orang.