12.5 Bandit-Bandit Crypto

Teknologi betul bertambah maju, tapi nggak dengan mindset kita. Dan ini beberapa hal yang menjadi sebab, mengapa bencana finansial akan terjadi di Indonesia, dan ini ada di depan mata kita.
— Angga Andinata

Beda dengan 10 tahun lalu. Dulu investasi itu hanya makanan orang-orang yang punya duit lebih. Jumlahnya ngga banyak. Bisa dibuktikan IHSG 10 tahun lalu itu cuma berapa, cuma 3800 an lo. Bandingkan dengan penutupan di 2021 yang mencapai 6500 an. Yang mana in bagus banget, artinhya antusiasme orang-orang di pasar modal cukup baik dan perekonomian Indonesia bertumbuh.

Gimana dengan sekarang? Sekarang dengan adanya fintech, teknologi internet, bahkan blockchain, jadinya semua orang punya akses menuju ke dunia investasi. Dulu mereka yang nggak kenal apa itu investasi, sekarang semuanya bisa investasi.

Teknologi betul bertambah maju, tapi nggak dengan mindset kita. Dan ini beberapa hal yang menjadi sebab, mengapa bencana finansial akan terjadi di Indonesia, dan ini ada di depan mata kita.

Jangan ngaku investor kalau masih begini

  • Ngomongnya sih investor, tapi mindset nya mindset judi. Ngakunya investor padahal trader. Ngakunya trader padahal spekulan. Kirian jadi spekulan ternyata gambler. Karena Investor, Trader, Spekulan, dan Penjudi adalah 4 hal yang jauh berbeda, dengan analisa yang berbeda dan pastinya action yang beda.

  • Nah kalau investor yang benran investor itu kita riset sendiri. Cari informasi, bukan beli suatu aset investasi dari asal kata orang. Nah sekarang yang terjadi aktivitas orang yang ngakunya adalah investor itu cari informasi dari apa kata orang,. Ini yang menurut saya nggak jauh beda sama kalau orang jaman dulu cari nomor di tempat-tempat keramat. Nggak jauh beda cari wangsit di tempat-tempat angker. Bedanya kalau dulu dilakukan dengan media ghoib, sekarang dengan media online. Kalau investor itu ya riset sendiri, istilahnya DYOR. Bukan cari sinyal.

  • Apakah salah influencer bagi2 sinyal atau informasi? Ya nggak salah juga. Namanya aja bikin konten. Tapi influencer, analyst, trader expert, mentor atau siapapun itu bukan dewa, mereka juga manusia, bukan dukun pasar modal. Nah yang ada sekarang, para “investor” ini mendewakan orang2 terkenal di media sosial, dan memakan mentah-mentah saran nya sebagai keputusan jual-beli. Kalau untung, makin percaya dan makin mendewakan. Kalau loss ditimpukin bareng2. Padahal yang namanya market itu selalu naik turun. Nggaka da orang yang untung selamanya. Bahkan Cathie Wood, pengelola ARK, salah satu aset management terbesar di amerika aja salah astu assetnya yang diperdagangkan sebagai Inovation ETF drop 49%. Bill Hwang, salah satu trader paling kawak didunia loss 20 Milyar dollar sehari. Jadi kita investasi dengan keputusan sendiri jangan asal apa kata orang. Jangan asal kata influencer, jangan sal kata artis, atau siapapun itu.

  • 99% investor pengen nya, deposit hari ini.. Besok udah jadi sultan. Nggak bisa gitu guys. Kemungkinan besarnya sih besok loss... besok nya mungkin masih loss.. Nah kalau udah loss kita harus pivot, analisa lagi, carit ahu lagi apa sebabnya, salahnya dimana, futurenya gimana. Bukan kalau loss udah teriak2 scam, nimpukin orang yang kasih “saran”, ngetwit yang aneh, dll. Nggaka da investasi hari ini beso jadi sultan Bahkan tahun depan atau 10 tahun lagi aja belum tentu jadi sultan. Warren Buffet aja cuma return 29% per tahun. Artinya kalau kalian investasi 10 juta, itu cuma jadi 12,9 juta tahun depan. Nggak jadi sultan guys. Warren Buffet jadi sultan karena profit konsisten selama puluhan tahun. Puluhan tahun ya. Yang dipunya Warren buffet itu cuma sabar. Warren Buffet ngga pernah loss? Pernah donk, di 2015 Warren Buffet pernah loss di saham Tesco sebesar 444 Juta Dollar.

  • Nah ini nih, yang belum dibongkar kejahatannya. Yaitu titipan dana investasi di Telegram yang mengatasnamakan orang-orang terkenal. Bahkan ada yang pakai muka saya buat nipu. Padahal udah saya ingetkan sejak dulu di video ini kalau semua ttitipan dan investasi di telegram itu adalah penipuan. Investasi kok di telegram sih... Gimana sih.. Kok begitu percayanya bisa transfer ke rekening orang yang nggak pernah ketemu.. Mana banyak lagi. Nah yuk, saya harap kejahatan penitipan dana investasi di telegram ini dibongkar juga. Karena korbannya itu banyak banget. Kalau kalian pernah tertipu, laporkan segera ke pihak kepolisian. Tapi kalau berharap dana kembali nggak bisa ya guys. Nah investor di Indonesia rata-rata nggak mau belajar, alasannya gaptek, nggak paham dunia keuangan, dll Kalau mau investasi itu ya belajar dulu.

  • Sering nih saya ingetin, kalau awal dari bencana investasi adalah DIAJAKIN. Nggaka da investasi diajak-ajak. Nggak ada. Kalau investasi diajakin, udah gitu ngajak nya maksa, pasti ada udang dibalik batu. Jangan2 ponzi. Jangan2 skema piramida. Ada keuntungan apa dari temen dan keluarga yang ngajakin? Dan mereka yang udah biasa di skema ini, tau banget kalau skema ini pasti runtuh. Makanya yang nawarin ya orangnya itu-itu aja. Dan ini jahat banget guys. Skema ponzi ini bisa hadir dengan berbagai macam baju. Dulu kan ada yang jual database, ada juga skema ponzi dalam bentuk nabung emas, ada juga skema ponzi dalam bentuk crypto, yang terakhir robot trading. Nanti akan ada juga dalam aneka bentuk lainnya. Pokoknya kalau kita diajakin, dengan iming2 yang ngak masuk akal mulai dari ROI ratusan persen, hadiah mobil mewah, rumah, kapal, jangan percaya. Itu Ponzi guys...

  • Investasi itu beda sama beli sepatu atau kue guys. Jadi kalau kita investasi jangan lihat siapa artis yang bawa. Jangan lihat siapa influencer yang bawa. Karena mereka bisa salah. Apalagi saya, saya juga bisa salah. Saya bukan ahli investasi, bukan ahli kripto, bukan ahli trading, nggak punya gelar. Video di channel saya adalah journey saya. Dimana saya juga banyak lakuin kesalahan. Mulai dari salah beli, nyangkut, kena tipu, kena phising, dll. Kita semua manusia. Justru disitulah serunya investasi. Pelajarannya kita dapet waktu kita loss dan lakukan kesalaham, bukan saat sedang cuan. Semua investasi yang kita jalankan harus kita ketahui apa resikonya. Jangan cuma karena FOMo atau mau ikut-ikutan aja. Tahu kita investasi apa, gimana kedepannya, apa bentuk kepemilikan kita, siapa pemimpin nya, projectnya gimana. Nah conto nih, lihat deh.. setaun dari sekarnag pasti bakal ada yang teriak-teriak crypto itu scam. Crypto itu ponzi. Si A nipu, Si B nipu, ini bakalan jadi bola liar yang menggelinding lagi. karena minimnya edukasi tentang investasi terutama di mindset nya. Nah sebagian besar orang mau rewardnya nggak mau journeynya nggak mau kerjakan tugasnya. Tugasnya apa sih? DYOR itu aja. Tanggung jawab dengan keputusan sendiri. Tanggung jawab dengan uang sendiri. Di dunia investasi nggak ada yang bisa kita percaya, jaga diri sendiri. Jaga uang kita. Prinsip saya adalah don’t trust anyone. Don’t put your egg in one basket. Bahkan di crypto aja saya pakai 12 exchanger, karena saya tahu semua exchanger besar kecil pasti ada reisko untuk kena hack. Fintech apapun juga ada resiko untuk bangkrut.

  • Nah ada yang kaya gini? Bahkan ada yang sampai mau bunuh diri akrena investasi dengan pinjol? Kalian bukan sedang investasi, kalian sedang JUDI. Je U De I. Yuk tobat. belajar investasi dengan cara yang bener. Yang namanya investasi itu dengan uang dingin yang nggak mengganggu kehidupan sehari-hari. Apa itu uang dingin? Uang dingin adalah uang yang nggak kita pakai dalam jangka waktu 1 tahun diluar tabungan dana darurat. Tentang tabungan dana darurat saya udah pernah bikin videonya disini. Nah kalau kita cari untung jangka endek dengan manfaatkan dana yang nggak dingin, artiny akita jadi pedagang.. apakah salah? nggak, tapi wajib tahu resiko. Kalau kita cari untung dengan pakai pinjol atau dana dapur, jelas itu judi. Kalian rakus.

  • Ini repot nih.. repot banget.. karena yang namanya market itu naik dan turun. Volatilitas pasti ada. Bahkan investasi prperti yang ngaka da order book nya, bisa aja lo rugi. Bisa aja tiba2 ada gempa, bisa aja tiba2 atap nya ambrol, bisa aja jadi daerah banjir... semua ada resiko nya. Kalau ngak mau loss.. Udah jangan investasi.. Buat belanja aja. Jadi TV, jadi HP, jadi laptop, liburan, healing-healing. Karena investor yang nggak siap loss itu bukan investor. Ada ungkapan, sometimes we win sometimes we loss. Kalau kita nggak mau dalam tanda kutip kalah, itu kan kekanak-kanakan banget.

  • Investasi dan jatuh cinta pada satu kendaraan investasi itu sah2 aja, boleh2 aja. Tapi yang salah adalah kalau kita sampai fanatik. Misalnya kalau di crypto kita fanatik pada satu token tertentu sampai belain twitwar, debat ngga penting di frup WA dan telegram. Suka boleh, Cinta boleh, Fanatik jangan. Karena kalau sudah fanatik, susah buat kita untuk pivot dan atur ulang strategi. Kendaraan investasi nggak usah dibela, kasih info boleh tapi nggak usah paksa orang lain untuk ikut masuk, nggak usah dipom-pom. Kalau bagus, harga akan naik dengan sendiri nya dan kita bisa ambil keuntungan.

More In This Chapter

Angga Andinata

Seorang educator. Misinya untuk mempersiapkan generasi Web3. Mengubah orang dari awam crypto menjadi paham crypto.

https://youtube.com/c/anggaandinata
Previous
Previous

12.4 Skema Piramida? Ini Ciri-cirinya! Waspadalah

Next
Next

12.6 Cloud Mining Palsu